pengelolaan SDM
Selasa, 08 Desember 2015
Selasa, 06 Oktober 2015
Tujuan Perencanaan SDM
TUJUAN PERENCANAAN SDM
1.
Tujuan
Umum
Perencanaan
dan program bisnis dilingkungan disetiap dan disemua organisasi atau perusahaan
secara ideal bertujuan untuk mempertahaankan dan mengembangkan eksistensinya.
Tujuan itu secara operasional dan kongkrit dibidang bisnis sebuah organisasi
adalah untuk meraih laba kompotitif secara berkelanjutan, karena hanya dengan
laba eksistensi organisasi atau perusahaan dapat dipertahankan dan
dikembangkan.oleh karena itu berarti juga perencanaan SDM harus mampu
menetapkan keputusan mengenai jumlah dan kualifikasi SDM yang memiliki
kemampuan untuk mencapai tujuan organisasi/perusahaan.
2. Tujuan Khusus
Oleh
karena perencanaan SDM menyangkut prediksi kebutuhan SDM dimasa dating
dilingkungan sebuah organisasi/perusahaan, maka tujuan khusnya terkait pula
dengan waktu yang terdiri dari:
a.
Tujuan perencanaan SDM jangka pendek
(perspektif tahunan) adalah menetapkan prediksi posisi atau jabatan dan
pekerjaan yang kosong satu tahun
mendatang yang harus diisi, baik jumlah maupun kualifikasinya
dilingkungan sebuah organisasi atau perusahaan.
b.
Tujuan perencanaan SDM jangka
sedang/panjang adalah menetapkan prediksi permintaan (demand) SDM selama 2-3 tahun
atau lebih (maksimal 5 tahun mendatang), agar perusahaan memiliki kemampuan
mempertahaankan dan mengembangkan eksistensi kompetitif melalui kemampuan
meraih laba secara berkelanjutan.
Kedua
tujuan khusus perencanaan SDM tersebut diatas mengharuskan organisasi/perusahaan
menetapkan prediksi jumlah dan kualifikasi SDM secara akurat, agar memperoleh
SDM yang potensial sebagai SDM kompetitif dan berkualitas dalam bidang bisnis,
yang tidak sama antara organisasi/perusahaan satu dengan yang lainnya.
B. MANFAAT PERENCANAAN SDM
Sejalan
dengan tujuan perencanaan SDM dilingkungan sebuah organisasi/perusahaan
tersebut diatas, berarti terdapat beberapa manfaat perencanaan SDM yang
dimaksud adalah sbb:
1.
Meningkatkan efektivitas dan efisiensi
pendayagunaan SDM.
Pendayaguan
SDM akan berlangsung efektif dan efisien karena perencanaan SDM harus dimulai
dengan kegiatan pengaturan kembali atau penempatan ulang
(restaffing/replacement) SDM yang dimiliki. Penempatan ulang yang dimaksudkan
agar setiap dan dan semua SDM yang dimiliki bekerja pada jabatan atau pekerjaan
yang sesuai dengan kemampuannya.
2.
Menyelaraskan aktifitas SDM berdasarkan
potensinya masing-masing dengan tugas-tugas yang sasaranya berpengaruh pada
peningkatan efisiensi dan efektifitas pencapaian tujuan organisasi atau
perusahaan. Dengan kata lain setiap daan semua SDM berpeluang untuk berperilaku
proaktif dalam bekerja, karena setiap tugas dan masalah yang berada dalam
lingkup kemampuannya akan dapat diselesaikan secara baik sebagai prestasi yang memberikan kepuasan
dalam bekerja.
3.
Meningkatkan kecermatan dan penghematan
pembiayaan (cost) dan tenaga dalam melaksanakan rekrutmen dan seleksi.
Rekrutmen
dan seleksi untuk menindak lanjuti perencanaan SDM harus didahului dengan
melaksanakan promosi dan pemindahan jabatan, mempensiunkan dan memberhentikan
pekerja sesuai dengan alas an masing-masing. Dengan demikian pembiayaan (cost)
dapat dihemat, karena melalui ketepatan penempatan ulang tidak akan terjadi
penempatan yang keliru, sehingga tidak perlu menyediakan pembiayaan untuk
mengangkat atau menambah SDM dari sumber eksternal, jika masih tersedia dari
sumber internal yang memenuhi kualifikasi untuk mengisi kekosongan.
4.
Perencanaan SDM yang professional mendorong usaha menciptakan dan
menyempurnakan Sistem Informasi SDM agar selalu akurat setiap pakai untuk
berbagai kegiatan Manajemen SDM lainya. Selanjutnya informasi dari perencanaaan
SDM. Berikutnya informasi dari Sistem Informasi SDM yang terus menerus
dikembangkan itu dapat dipergunakan untuk melengkapi Sistem Informasi Manajemen
(SIM) organisasi atau perusahaan.
5.
Perencanaan SDM dapat meningkatkan koordinasi
antar unit kerja atau departemen, yang akan berkelanjutan juga dalam
melaksanakan kegiatan Manajemen SDM lainya, bahkan dapat dikembangkan dalam
melaksanakan kegiatan bisnis yang memerlukan kerjasama.
C.
KEUNTUNGAN
PERENCANAAN SDM
Disamping
tujuan dan manfaat Perencanaan SDM seperti diuraikan diatas, terdapat pula
beberapa keuntunganya, sbb:
1.
Mendorong perilaku proaktif dan
terhindar dari perilaku reaktif dalam melaksanakan kegiatan Perencanaan SDM
yang akan berdampak positif pada pelaksanaan kegiatan bisnis. Rekrutmen dan
seleksi yang akan menghasilkan SDM yang potensial, dengan kemampuan yang
dimilikinya akan bekerja secara efektif dan efisien, baik ssekarang maupun
dimasa yang akan datang. Disamping itu SDM seperti itu akan memiliki motivasi
kerja dan motivasi berprestasi tinggi dalam bekerja. Dengan kata lain SDM
seperti itu yang bekerja secara proaktif akan mampu menggunakan pikirannya dan
selalu bersikap dan berperilaku positif dalam mengembangkan wawasan bisnis
melalui bidang kerjanya.
2.
Perencanaan SDM berfungsi untuk
memantapkan tujuan organisasi atau perusahan.
Perencanaan
SDM dalam menetapkan kualifikasi SDM akan menghadirkan sejumlah SDM yang
memiliki know-how sejenis yang berkualitas tinggi dalam melaksanakan kegiatan
bisnis. Kesamaan yang bersifat khusus itu dapat memantapkan organisasi atau
perusahaan dalam memilih dan menetapkan bidang bissnis dan tujuan
organisasi/perusahaan.
3.
Merangsang pemikiran kritis dalam
menguji assumsi bisnis.
SDM
potensial yang dihasilkan dari perencanaan SDM yang akurat akan selalu
terangsang untuk bepikir kritis dalam menghadapi lingkungan bisnis yang mudah
berubah, dengan menghasilkan berbagai asumsi bisnis baru secara operasional dan
realistic, yang harus diuji dalam usaha pengembangan eeksisstensi
organisasi/perusahaan. Dalam jangkaa waktu panjang SDM terseebut akan memiliki
pengalaman yang akan mendukung kemampuan berpikir kritisnya, yang akan semakin
meningkatkan kemampuannya dalam menguji berbagaai asumsi bisnis baru sesuai
kondisi lingkungan yang terus berubah dan berkembang.
4.
Mendorong partisipasi tenaga
professional dalam proses prediksi.
Perencanaan
SDM dalam menetaapkan kualifikasi SDM produk lini, dapat dilakukan dengan tidak
sekedar mempersyaratkan tingkat keterampilan dan keahlian yang dikuasai ssesuai
dengan bidang kerjanya, tetapi persyaratan juga kemampuan bekerjasama dalam tim
kerja. Dengan demikian setiap SDM produk lini akan mampu berpartisipasi secara
aktif dalam memberikan kontribusi untuk mewujudkan tujuan organisasi/perusahaan
karena selalu mampu mempartisipasikan SDM potensial secara aktif.
5.
Menjambatani jurang pemisah antar bisnis
sekarang dengan visi bisnis dimasa depan.
Dari
satu sisi perencanaan SDM harus mengidentifikasi
kualifikasi SDM yang dibutuhkan berdasarkan prediksi kondisi bisnis dimasa
mendatang.
6.
Memantapkan alokasi SDM dan pilihan
bisnis.keberhasilan atau kegagalaan sebuah organisasi atau perusahaan sangat
tergantung pada SDM yang dipekerjakaan. Untuk itu melalui Perencanaan SDM harus
ditetapkan kualifikasi SDM sesuai dengan pilihan bidang bisnis sebuah
organisasi atau perusahaan dan dalam jumlah aatau aalokasi SDM yang sesuai
dengan kebutuhan, untuk melaksanakan operasional bisnis secara efektif, efisien,
produktif dan berkualitas. Sebaliknya pilihan bidang bisnis harus disesuaikan
secara akurat dengan kemampuan (keterampilan dan keahlian) yang dimiliki SDM
yang adaa atau yang dapat diadakan melalui perencanaan SDM oleh
organisasi/perusahaan.
7.
Menciptakan suasana kebersamaan
Dalam
menetapkan kualifikasi SDM untuk semua jenjang jaabatan dan semua jenis
pekerjaan, perencanaan SDM dapat mempersyaratkan mengenai sikap, kematangan
emosi, penguasaan nilai-nilai, dan sifat-sifat kepribadiaan yang positif untuk
mewujudkan pergaulan yang harmonis dalam bekerja. Kehadiran pekerja baru, harus
dapat diterima, dihargai dan dihormati oleh pekerja yang lain.
Berdasarkan
uraian-uraian diatas berarti pelaksanaan perencanaan SDM professional harus
dilakukan sebagai implementasi tiga tugas pokok perencanaan yang telah
diuraikan pada uraian terdahulu, terdiri dari tugas eksplenatif, tugas prediksi
dan tugas control. Dengan demikian berarti juga setiap kali organisasi atau
perusahaan akan melaksanakan perencanaan SDM maka harus diikuti langkah-langkah
sbb:
1.
Menghimpun dan mengolah data dan
informasi SDM yang sudah dimiliki organisasi atau perusahaan untuk memperjelas
kondisinya sekarang, baik dari segi jumlah (kuantitas) maupun kualifikasi
(kualitasnya)
2.
Memprediksi kekurangan SDM dengan
membandingkan SDM yang dimiliki dengan permintaan (demand) SDM untuk dapat
melaksanakan operasional bisnis sekarang dan dimasa datang, baik jumlah
(kuantitas) dan kualifikasinya (kualitas).
3.
Mengontrol kesesuaian SDM yang
diprediksi berupa jumlah dan kualitasnya dengan perencanaan bisnis, agar tujuan
strategic dan visi organisasi atau perusahaan dapat dicapai secara maksimal.
Sebaliknya agar terhindar dari timbulnya masalah-masalah baru, yang dapat
terjadi apabila hasil prediksi SDM secara kuantitatif dan kualitatif, tidak
sesuai kebutuhan mewujudkan eksistensi perusahaan yang diinginkan dimasa depan.
Pengelolaan SDM
PENTINGNYA PENGELOLAAN SUMBER DAYA MANUSIA
Oleh : Abdul Fatah
Keberhasilan
sebuah perusahaan bukan hanya tergantung dari permodalan secara riil
yaitu berbentuk uang, namun ada hal penting lain yang juga berpengaruh
adalah SDM yang ada dalam perusahaan tersebut.
Membicarakan SDM, tentu tidak terlepas dari peranan manajemen SDM
(MSDM) yang memiliki tugas mengelola SDM yang bersangkutan. Dimana
sumber daya yang dimiliki harus benar-benar menjadi aset yang mempunyai
loyalitas tinggi terhadap perusahaan, memiliki profesionalitas yang
terdepan serta prestasi yang dapat diandalkan untuk mencapai tujuan yang
telah ditetapkan oleh perusahaan.
Apa
saja yang mesti dilakukan oleh jajaran manajemen SDM untuk menciptakan
SDM yang handal, lalu bagaimana hubungan kinerja MSDM dengan training,
coashing dan motivation.
Kemampuan
perusahaan untuk berdaya saing tinggi adalah kunci bagi tercapainya
kemajuan dan keberhasilan perusahaan. Daya saing yang tinggi, akan
menjadikan perusahaan siap menghadapi tantangan-tantangan globalisasi
dan mampu memanfaatkan peluang yang ada. Untuk memperkuat daya saing
perusahaan, pengembangan perusahaan dalam jangka panjang diarahkan
untuk,
a) Mengedepankan pembangunan sumber daya manusia berkualitas dan berdaya saing.
b) Memperkuat
produk unggulan di setiap unit kerja untuk menuju keunggulan kompetitif
dengan membangun keterkaitan sistem produksi, distribusi, dan pelayanan
di dalam perusahaan.
c) Meningkatkan penguasaan, pemanfaatan, dan penciptaan pengetahuan
d) Membangun peralatan produksi yang maju dan canggih
e) Melakukan reformasi manajemen administrasi secara sistematis dan terintegrasi.
Dalam
era globalisasi saat ini sangat diperlukan sumber daya manusia yang
bermutu karena maju mundurnya suatu perusahaan sangat tergantung pada
kualitas sumber daya manusianya. Semakin baik kualitas sumber daya
manusia suatu perusahaan maka semakin tinggi daya saing perusahaan
tersebut terhadap perusahaan lainnya. Perusahaan harus memperhatikan
program training jika tidak ingin kehilangan karyawan yang handal,
cerdas dan memiliki integritas pada perusahaannya. Training merupakan
hal yang sangat penting untuk menjamin perkembangan dan kelangsungan
perusahaan dan merupakan faktor pendukung yang memegang peranan penting
di segala sektor. training adalah usaha sadar untuk menyiapkan karyawan
melalui kegiatan praktek lapang, ujicoba pengembangan trobosan, dan
outbond yang diharapkan akan memberi kesehimbangan berpikir dan
bertindak secara tim. Training dianggap sebagai mekanisme dalam
mengembangkan keahlian dan pengetahuan manusia.
Selain mempelajari konsep secara teoretis yang masuk dalam ranah kognitif
berupa pengetahuan, peserta training diharapkan juga untuk bisa
mendapatkan perubahan sikap dan keterampilan yang dimilikinya.
Perubahan-perubahan perilaku tersebut mungkin terjadi, karena dalam
training setiap peserta diberi kesempatan untuk mendapatkan pengalaman
langsung dari simulasi-simulasi yang disiapkan. Dari simulasi praktek
ini, peserta training diminta untuk merumuskan pengalamannya ke dalam
konsep pengetahuan, sikap dan ketrampilan. Pada awal sesi, peserta
diberikan pretest untuk melihat kemampuan awal mengenai dasar-dasar soft competency. Di akhir sesi peserta diberikan posttest yang berisi hal yang sama dengan pretest. Gambaran efektifitas training akan didapatkan dari pembandingan hasil pretest dan posttest yang telah di kerjakan para peserta. Baik dalam pretest maupun posttest akan dilakukan pengambilan data mengenai ketrampilan apa saja yang telah dikuasai peserta.
Mengelola
Sumber Daya Manusia dalam perusahaan sangatlah penting. Dimana SDM
sangat dibutuhkan dalam suatu perusahaan untuk sebuah kemajuan
perusahaan tersebut. Sumber daya manusia dalam suatu perusahaan
merupakan penentu yang sangat penting bagi keefektifan berjalannya
kegiatan di dalam organisasi. Keberhasilan dan kinerja seseorang dalam
suatu bidang pekerjaan banyak ditentukan oleh tingkat kompetensi,
profesionalisme dan juga komitmennya terhadap bidang pekerjaan yang
ditekuninya. Sebuah perusahaan dituntut untuk mampu meningkatkan
kualitas sumber daya manusia yang ada. Kualitas sumber daya manusia
banyak ditentukan oleh sejauh mana sistem yang ada di perusahaan mampu
menunjang dan memuaskan keinginan baik dari pegawai maupun dari
perusahaan. Oleh karena itu, perusahaan dituntut memiliki komitmen
saling mendukung tercapainya baik tujuan perusahaan maupun tujuan
pribadi. Adapun komitmen perusahaan terhadap para pegawai dapat
diwujudkan dengan membuat aturan dan prosedur yang tertulis, memilih
manajer yang baik dan tepat, memperjelas visi dan misi perusahaan dan
membentuk tradisi atau budaya perusahaan. Di samping itu perusahaan
memiliki komitmen untuk mendukung perkembangan pegawainya yaitu dengan
memberikan kesempatan untuk mengaktualisasikan diri, memberikan
pekerjaan yang menantang, memajukan dan memberdayakan anggota organisasi
serta mempromosikannya. Komitmen organisasi dapat tercipta jika
organisasi/perusahaan memberi dorongan, respek, menghargai kontribusi
dan memberi apresiasi bagi individu dalam pekerjaannya.
Meningkatkan efektivitas dan efisiensi pendayagunaan SDM.
Pendayagunaan
SDM akan berlangsung efektif dan efisien karena Perencanaan SDM harus
dimulai dengan kegiatan pengaturan kembali atau penempatan ulang
(restaffing/replacement) SDM yang dimiliki. Penempatan ulang dimaksudkan
agar setiap dan semua SDM yang dimiliki bekerja pada jabatan atau
pekerjaan yang sesuai dengan kemampuannya. Dengan kata lain setiap
jabatan/pekerjaan dilaksanakan oleh SDM yang kualifaid, yang dapat
memberikan kontribusi maksimal pada pencapaian tujuan
organisasi/perusahaan.
Kristiadi
(1994) mengemukakan, peningkatan kualitas SDM juga merupakan tuntutan
yang tumbuh sebagai akibat perkembangan pembangunan yang makin cepat dan
komplek. Perkembangan ekonomi, industrialisasi, arus informasi, dan
perkembangan iptek yang pesat makin membuat kualitas SDM sangat
dibutuhkan. Pemerintah Indonesia telah menetapkan pembangunanSDM melalui
empat jalur kebijaksanaan yaitu:
- Peningkatan kualitas hidup yang meliputi kualitas manusia seperti jasmani, rohani maupun kualitas kehidupan
- Peningkatan kualitas SDM yang produktif dan upaya penyebarannya
- Peningkatan SDM yang berkembang dalam memanfaatkan, mengembangkan, dan penguasaan iptek.
- Pengembangan pranata yang meliputi kelembagaan dan perangkat yang mendukung peningkatan kualitas SDM
Peningkatan
kualitas SDM ini dilakukan dengan menambah program-program kepelatihan
kepada seluruh karyawan yang ada. Dengan adanya program pelatihan
karyawan di dalam training center maka perusahaan akan menghasilkan SDM
kompeten yang sesuai dengan kebutuhan industri dan berdampak terhadap
peningkatan produktivitas tenaga kerja di Indonesia.
Langganan:
Postingan (Atom)