Selasa, 06 Oktober 2015

Tujuan Perencanaan SDM

TUJUAN PERENCANAAN SDM
1.      Tujuan Umum
Perencanaan dan program bisnis dilingkungan disetiap dan disemua organisasi atau perusahaan secara ideal bertujuan untuk mempertahaankan dan mengembangkan eksistensinya. Tujuan itu secara operasional dan kongkrit dibidang bisnis sebuah organisasi adalah untuk meraih laba kompotitif secara berkelanjutan, karena hanya dengan laba eksistensi organisasi atau perusahaan dapat dipertahankan dan dikembangkan.oleh karena itu berarti juga perencanaan SDM harus mampu menetapkan keputusan mengenai jumlah dan kualifikasi SDM yang memiliki kemampuan untuk mencapai tujuan organisasi/perusahaan.
2.      Tujuan Khusus
Oleh karena perencanaan SDM menyangkut prediksi kebutuhan SDM dimasa dating dilingkungan sebuah organisasi/perusahaan, maka tujuan khusnya terkait pula dengan waktu yang terdiri dari:
a.       Tujuan perencanaan SDM jangka pendek (perspektif tahunan) adalah menetapkan prediksi posisi atau jabatan dan pekerjaan yang kosong satu tahun  mendatang yang harus diisi, baik jumlah maupun kualifikasinya dilingkungan sebuah organisasi atau perusahaan.
b.      Tujuan perencanaan SDM jangka sedang/panjang adalah menetapkan prediksi permintaan (demand) SDM selama 2-3 tahun atau lebih (maksimal 5 tahun mendatang), agar perusahaan memiliki kemampuan mempertahaankan dan mengembangkan eksistensi kompetitif melalui kemampuan meraih laba secara berkelanjutan.
Kedua tujuan khusus perencanaan SDM tersebut diatas mengharuskan organisasi/perusahaan menetapkan prediksi jumlah dan kualifikasi SDM secara akurat, agar memperoleh SDM yang potensial sebagai SDM kompetitif dan berkualitas dalam bidang bisnis, yang tidak sama antara organisasi/perusahaan satu dengan yang lainnya.
B.     MANFAAT PERENCANAAN SDM
Sejalan dengan tujuan perencanaan SDM dilingkungan sebuah organisasi/perusahaan tersebut diatas, berarti terdapat beberapa manfaat perencanaan SDM yang dimaksud adalah sbb:
1.      Meningkatkan efektivitas dan efisiensi pendayagunaan SDM.
Pendayaguan SDM akan berlangsung efektif dan efisien karena perencanaan SDM harus dimulai dengan kegiatan pengaturan kembali atau penempatan ulang (restaffing/replacement) SDM yang dimiliki. Penempatan ulang yang dimaksudkan agar setiap dan dan semua SDM yang dimiliki bekerja pada jabatan atau pekerjaan yang sesuai dengan kemampuannya.
2.      Menyelaraskan aktifitas SDM berdasarkan potensinya masing-masing dengan tugas-tugas yang sasaranya berpengaruh pada peningkatan efisiensi dan efektifitas pencapaian tujuan organisasi atau perusahaan. Dengan kata lain setiap daan semua SDM berpeluang untuk berperilaku proaktif dalam bekerja, karena setiap tugas dan masalah yang berada dalam lingkup kemampuannya akan dapat diselesaikan secara baik  sebagai prestasi yang memberikan kepuasan dalam bekerja.
3.      Meningkatkan kecermatan dan penghematan pembiayaan (cost) dan tenaga dalam melaksanakan rekrutmen dan seleksi.
Rekrutmen dan seleksi untuk menindak lanjuti perencanaan SDM harus didahului dengan melaksanakan promosi dan pemindahan jabatan, mempensiunkan dan memberhentikan pekerja sesuai dengan alas an masing-masing. Dengan demikian pembiayaan (cost) dapat dihemat, karena melalui ketepatan penempatan ulang tidak akan terjadi penempatan yang keliru, sehingga tidak perlu menyediakan pembiayaan untuk mengangkat atau menambah SDM dari sumber eksternal, jika masih tersedia dari sumber internal yang memenuhi kualifikasi untuk mengisi kekosongan.
4.      Perencanaan SDM yang professional  mendorong usaha menciptakan dan menyempurnakan Sistem Informasi SDM agar selalu akurat setiap pakai untuk berbagai kegiatan Manajemen SDM lainya. Selanjutnya informasi dari perencanaaan SDM. Berikutnya informasi dari Sistem Informasi SDM yang terus menerus dikembangkan itu dapat dipergunakan untuk melengkapi Sistem Informasi Manajemen (SIM) organisasi atau perusahaan.
5.       Perencanaan SDM dapat meningkatkan koordinasi antar unit kerja atau departemen, yang akan berkelanjutan juga dalam melaksanakan kegiatan Manajemen SDM lainya, bahkan dapat dikembangkan dalam melaksanakan kegiatan bisnis yang memerlukan kerjasama.
C.     KEUNTUNGAN PERENCANAAN SDM
Disamping tujuan dan manfaat Perencanaan SDM seperti diuraikan diatas, terdapat pula beberapa keuntunganya, sbb:
1.      Mendorong perilaku proaktif dan terhindar dari perilaku reaktif dalam melaksanakan kegiatan Perencanaan SDM yang akan berdampak positif pada pelaksanaan kegiatan bisnis. Rekrutmen dan seleksi yang akan menghasilkan SDM yang potensial, dengan kemampuan yang dimilikinya akan bekerja secara efektif dan efisien, baik ssekarang maupun dimasa yang akan datang. Disamping itu SDM seperti itu akan memiliki motivasi kerja dan motivasi berprestasi tinggi dalam bekerja. Dengan kata lain SDM seperti itu yang bekerja secara proaktif akan mampu menggunakan pikirannya dan selalu bersikap dan berperilaku positif dalam mengembangkan wawasan bisnis melalui bidang kerjanya.
2.      Perencanaan SDM berfungsi untuk memantapkan tujuan organisasi atau perusahan.
Perencanaan SDM dalam menetapkan kualifikasi SDM akan menghadirkan sejumlah SDM yang memiliki know-how sejenis yang berkualitas tinggi dalam melaksanakan kegiatan bisnis. Kesamaan yang bersifat khusus itu dapat memantapkan organisasi atau perusahaan dalam memilih dan menetapkan bidang bissnis dan tujuan organisasi/perusahaan.
3.      Merangsang pemikiran kritis dalam menguji assumsi bisnis.
SDM potensial yang dihasilkan dari perencanaan SDM yang akurat akan selalu terangsang untuk bepikir kritis dalam menghadapi lingkungan bisnis yang mudah berubah, dengan menghasilkan berbagai asumsi bisnis baru secara operasional dan realistic, yang harus diuji dalam usaha pengembangan eeksisstensi organisasi/perusahaan. Dalam jangkaa waktu panjang SDM terseebut akan memiliki pengalaman yang akan mendukung kemampuan berpikir kritisnya, yang akan semakin meningkatkan kemampuannya dalam menguji berbagaai asumsi bisnis baru sesuai kondisi lingkungan yang terus berubah dan berkembang.
4.      Mendorong partisipasi tenaga professional dalam proses prediksi.
Perencanaan SDM dalam menetaapkan kualifikasi SDM produk lini, dapat dilakukan dengan tidak sekedar mempersyaratkan tingkat keterampilan dan keahlian yang dikuasai ssesuai dengan bidang kerjanya, tetapi persyaratan juga kemampuan bekerjasama dalam tim kerja. Dengan demikian setiap SDM produk lini akan mampu berpartisipasi secara aktif dalam memberikan kontribusi untuk mewujudkan tujuan organisasi/perusahaan karena selalu mampu mempartisipasikan SDM potensial secara aktif.
5.      Menjambatani jurang pemisah antar bisnis sekarang dengan visi bisnis dimasa depan.
Dari satu  sisi perencanaan SDM harus mengidentifikasi kualifikasi SDM yang dibutuhkan berdasarkan prediksi kondisi bisnis dimasa mendatang.
6.      Memantapkan alokasi SDM dan pilihan bisnis.keberhasilan atau kegagalaan sebuah organisasi atau perusahaan sangat tergantung pada SDM yang dipekerjakaan. Untuk itu melalui Perencanaan SDM harus ditetapkan kualifikasi SDM sesuai dengan pilihan bidang bisnis sebuah organisasi atau perusahaan dan dalam jumlah aatau aalokasi SDM yang sesuai dengan kebutuhan, untuk melaksanakan operasional bisnis secara efektif, efisien, produktif dan berkualitas. Sebaliknya pilihan bidang bisnis harus disesuaikan secara akurat dengan kemampuan (keterampilan dan keahlian) yang dimiliki SDM yang adaa atau yang dapat diadakan melalui perencanaan SDM oleh organisasi/perusahaan.
7.      Menciptakan suasana kebersamaan
Dalam menetapkan kualifikasi SDM untuk semua jenjang jaabatan dan semua jenis pekerjaan, perencanaan SDM dapat mempersyaratkan mengenai sikap, kematangan emosi, penguasaan nilai-nilai, dan sifat-sifat kepribadiaan yang positif untuk mewujudkan pergaulan yang harmonis dalam bekerja. Kehadiran pekerja baru, harus dapat diterima, dihargai dan dihormati oleh pekerja yang lain.
Berdasarkan uraian-uraian diatas berarti pelaksanaan perencanaan SDM professional harus dilakukan sebagai implementasi tiga tugas pokok perencanaan yang telah diuraikan pada uraian terdahulu, terdiri dari tugas eksplenatif, tugas prediksi dan tugas control. Dengan demikian berarti juga setiap kali organisasi atau perusahaan akan melaksanakan perencanaan SDM maka harus diikuti langkah-langkah sbb:
1.      Menghimpun dan mengolah data dan informasi SDM yang sudah dimiliki organisasi atau perusahaan untuk memperjelas kondisinya sekarang, baik dari segi jumlah (kuantitas) maupun kualifikasi (kualitasnya)
2.      Memprediksi kekurangan SDM dengan membandingkan SDM yang dimiliki dengan permintaan (demand) SDM untuk dapat melaksanakan operasional bisnis sekarang dan dimasa datang, baik jumlah (kuantitas) dan kualifikasinya (kualitas).
3.      Mengontrol kesesuaian SDM yang diprediksi berupa jumlah dan kualitasnya dengan perencanaan bisnis, agar tujuan strategic dan visi organisasi atau perusahaan dapat dicapai secara maksimal. Sebaliknya agar terhindar dari timbulnya masalah-masalah baru, yang dapat terjadi apabila hasil prediksi SDM secara kuantitatif dan kualitatif, tidak sesuai kebutuhan mewujudkan eksistensi perusahaan yang diinginkan dimasa depan.

Pengelolaan SDM

PENTINGNYA PENGELOLAAN SUMBER DAYA MANUSIA
Oleh : Abdul Fatah
Keberhasilan sebuah perusahaan bukan hanya tergantung dari permodalan secara riil yaitu berbentuk uang, namun ada hal penting lain yang juga berpengaruh adalah SDM yang ada dalam perusahaan tersebut.
            Membicarakan SDM, tentu tidak terlepas dari peranan manajemen SDM (MSDM) yang memiliki tugas mengelola SDM yang bersangkutan. Dimana sumber daya yang dimiliki harus benar-benar menjadi aset yang mempunyai loyalitas tinggi terhadap perusahaan, memiliki profesionalitas yang terdepan serta prestasi yang dapat diandalkan untuk mencapai tujuan yang telah ditetapkan oleh perusahaan.
Apa saja yang mesti dilakukan oleh jajaran manajemen SDM untuk menciptakan SDM yang handal, lalu bagaimana hubungan kinerja MSDM dengan training, coashing dan motivation.
Kemampuan perusahaan untuk berdaya saing tinggi adalah kunci bagi tercapainya kemajuan dan keberhasilan perusahaan. Daya saing yang tinggi, akan menjadikan perusahaan siap menghadapi tantangan-tantangan globalisasi dan mampu memanfaatkan peluang yang ada. Untuk memperkuat daya saing perusahaan, pengembangan perusahaan dalam jangka panjang diarahkan untuk,
a)      Mengedepankan pembangunan sumber daya manusia berkualitas dan berdaya saing.
b)      Memperkuat produk unggulan di setiap unit kerja untuk menuju keunggulan kompetitif dengan membangun keterkaitan sistem produksi, distribusi, dan pelayanan di dalam perusahaan.
c)      Meningkatkan penguasaan, pemanfaatan, dan penciptaan pengetahuan
d)     Membangun peralatan produksi yang maju dan canggih
e)      Melakukan reformasi manajemen administrasi secara sistematis dan terintegrasi.
Dalam era globalisasi saat ini sangat diperlukan sumber daya manusia yang bermutu karena maju mundurnya suatu perusahaan sangat tergantung pada kualitas sumber daya manusianya. Semakin baik kualitas sumber daya manusia suatu perusahaan maka semakin tinggi daya saing perusahaan tersebut terhadap perusahaan lainnya. Perusahaan harus memperhatikan program training  jika tidak ingin kehilangan karyawan yang handal, cerdas dan memiliki integritas pada perusahaannya. Training merupakan hal yang sangat penting untuk menjamin perkembangan dan kelangsungan perusahaan dan merupakan faktor pendukung yang memegang peranan penting di segala sektor. training adalah usaha sadar untuk menyiapkan karyawan melalui kegiatan praktek lapang, ujicoba pengembangan trobosan, dan outbond yang diharapkan akan memberi kesehimbangan berpikir dan bertindak secara tim. Training dianggap sebagai mekanisme dalam mengembangkan keahlian dan pengetahuan manusia.
Selain mempelajari konsep secara teoretis yang masuk dalam ranah kognitif berupa pengetahuan, peserta training diharapkan juga untuk bisa mendapatkan perubahan sikap dan keterampilan yang dimilikinya. Perubahan-perubahan perilaku tersebut mungkin terjadi, karena dalam training setiap peserta diberi kesempatan untuk mendapatkan pengalaman langsung dari simulasi-simulasi yang disiapkan. Dari simulasi praktek ini, peserta training diminta untuk merumuskan pengalamannya ke dalam konsep pengetahuan, sikap dan ketrampilan. Pada awal sesi, peserta diberikan pretest untuk melihat kemampuan awal mengenai dasar-dasar soft competency. Di akhir sesi peserta diberikan posttest yang berisi hal yang sama dengan pretest. Gambaran efektifitas training akan didapatkan dari pembandingan hasil pretest dan posttest yang telah di kerjakan para peserta. Baik dalam pretest maupun posttest akan dilakukan pengambilan data mengenai ketrampilan apa saja yang telah dikuasai peserta.
Mengelola Sumber Daya Manusia dalam perusahaan sangatlah penting. Dimana SDM sangat dibutuhkan dalam suatu perusahaan untuk sebuah kemajuan perusahaan tersebut. Sumber daya manusia dalam suatu perusahaan merupakan penentu yang sangat penting bagi keefektifan berjalannya kegiatan di dalam organisasi. Keberhasilan dan kinerja seseorang dalam suatu bidang pekerjaan banyak ditentukan oleh tingkat kompetensi, profesionalisme dan juga komitmennya terhadap bidang pekerjaan yang ditekuninya. Sebuah perusahaan dituntut untuk mampu meningkatkan kualitas sumber daya manusia yang ada. Kualitas sumber daya manusia banyak ditentukan oleh sejauh mana sistem yang ada di perusahaan mampu menunjang dan memuaskan keinginan baik dari pegawai maupun dari perusahaan. Oleh karena itu, perusahaan dituntut memiliki komitmen saling mendukung tercapainya baik tujuan perusahaan maupun tujuan pribadi. Adapun komitmen perusahaan terhadap para pegawai dapat diwujudkan dengan membuat aturan dan prosedur yang tertulis, memilih manajer yang baik dan tepat, memperjelas visi dan misi perusahaan dan membentuk tradisi atau budaya perusahaan. Di samping itu perusahaan memiliki komitmen untuk mendukung perkembangan pegawainya yaitu dengan memberikan kesempatan untuk mengaktualisasikan diri, memberikan pekerjaan yang menantang, memajukan dan memberdayakan anggota organisasi serta mempromosikannya. Komitmen organisasi dapat tercipta jika organisasi/perusahaan memberi dorongan, respek, menghargai kontribusi dan memberi apresiasi bagi individu dalam pekerjaannya.

Meningkatkan efektivitas dan efisiensi pendayagunaan SDM.
Pendayagunaan SDM akan berlangsung efektif dan efisien karena Perencanaan SDM harus dimulai dengan kegiatan pengaturan kembali atau penempatan ulang (restaffing/replacement) SDM yang dimiliki. Penempatan ulang dimaksudkan agar setiap dan semua SDM yang dimiliki bekerja pada jabatan atau pekerjaan yang sesuai dengan kemampuannya. Dengan kata lain setiap jabatan/pekerjaan dilaksanakan oleh SDM yang kualifaid, yang dapat memberikan kontribusi maksimal pada pencapaian tujuan organisasi/perusahaan.
Kristiadi (1994) mengemukakan, peningkatan kualitas SDM juga merupakan tuntutan yang tumbuh sebagai akibat perkembangan pembangunan yang makin cepat dan komplek. Perkembangan ekonomi, industrialisasi, arus informasi, dan perkembangan iptek yang pesat makin membuat kualitas SDM sangat dibutuhkan. Pemerintah Indonesia telah menetapkan pembangunanSDM melalui empat jalur kebijaksanaan yaitu:
  1. Peningkatan kualitas hidup yang meliputi kualitas manusia seperti jasmani, rohani maupun kualitas kehidupan
  2. Peningkatan kualitas SDM yang produktif dan upaya penyebarannya
  3. Peningkatan SDM yang berkembang dalam memanfaatkan, mengembangkan, dan penguasaan iptek.
  4. Pengembangan pranata yang meliputi kelembagaan dan perangkat yang mendukung peningkatan kualitas SDM
Peningkatan kualitas SDM ini dilakukan dengan menambah program-program kepelatihan kepada seluruh karyawan yang ada. Dengan adanya program pelatihan karyawan di dalam training center maka perusahaan akan menghasilkan SDM kompeten yang sesuai dengan kebutuhan industri dan berdampak terhadap peningkatan produktivitas tenaga kerja di Indonesia.